Kasus kriminal berupa pencurian cenderung tak pernah ada habisnya. Selalu saja ada pemberitaan di media bahwa telah terjadi kasus pencurian. Terlebih lagi ketika pandemi, di saat banyak orang mengalami kesulian ekonomi dan terlilit utang, mencuri pun dihalalkan oleh mereka.
Saat pagebluk Covid-19 berlangsung, pencurian, mulai dari tanaman janda bolong, kendaraan bermotor, barang berharga, hingga HP yang tengah digunakan oleh anak-anak saat bermain pun menjadi target. Kelengahan para pemiliknya serta kepekaan para pelaku untuk melihat situasi kala beraksi menjadi latar belakang suksesnya pencurian-pencurian tersebut.
Di perkampungan dengan masyarakat yang saling menjaga maupun perumahan yang diawasi satpam sama-sama berisiko untuk disatroni pencuri. Siapapun bisa menjadi korban jika tidak berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Untuk menghindari kemungkinan terburuk menjadi korban tindak pencurian, Bunda dapat menerapkan pencegahan-pencegahan berikut.
1. Pastikan untuk mengunci semua pintu dan jendela dengan benar setiap kali Bunda atau keluarga meninggalkan rumah atau sedang tidur.
2. Pasang sistem keamanan di rumah, seperti alarm, kamera pengintai (CCTV), atau sensor gerak. Pastikan untuk selalu menyalakannya ya, Bunda.
3. Jangan membiarkan kunci di tempat yang mudah ditemukan oleh orang lain, seperti di bawah keset, menggelantung di pintu, atau di atas lantai. Simpan di tempat yang aman apabila Bunda hendak meninggalkan kunci untuk dipakai anggota keluarga yang lain.
4. Jangan memberikan informasi pribadi Anda, seperti nomor telepon atau alamat, kepada orang yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya.
5. Jangan membawa terlalu banyak uang tunai saat bepergian, terutama saat Bunda berada di tempat yang ramai. Hindari menunjukkan uang yang Bunda miliki di depan orang lain. Jika memungkinkan, lebih baik gunakan kartu kredit, kartu debit, atau aplikasi dompet digital sebagai gantinya.
6. Jangan meninggalkan barang-barang berharga di ruang depan atau di ruangan yang terlihat dari jendela saat Bunda meninggalkan rumah. Sebaiknya simpan barang-barang yang sangat berharga di tempat yang aman, seperti safety box atau brankas. Jika Bunda tidak punya, masukkan ke dalam lemari yang dikunci atau digembok.
7. Jangan memberitahu orang yang tidak dikenal mengenai keberadaan barang-barang berharga atau kebiasaan keamanan Bunda di rumah.
8. Jangan memposting informasi tentang keberadaan barang-barang berharga Anda di media sosial, seperti status WhatsApp, atau di tempat lain yang bisa diakses oleh orang lain.
9. Jangan membuka pintu kepada orang yang tidak dikenal tanpa memastikan terlebih dahulu. Berhati-hatilah dengan orang yang mengaku sebagai pegawai perusahaan, asuransi, atau instansi terkait, terutama jika mereka tidak memiliki identitas yang jelas.
10. Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan seseorang yang berada di dekat Bunda, sebaiknya hindari mereka. Jangan pernah membicarakan tentang keberadaan barang-barang berharga Anda dengan orang yang kurang dapat dipercaya seperti itu.
11. Buat salinan dokumen penting dan simpan dokumen yang asli di tempat yang aman. Gunakan tempat penyimpanan, seperti map, yang tahan air atau bahkan tahan api. Selain agar lebih aman, ini agar dokumen penting dapat selamat jika terjadi bencana.
12. Ini yang sering lupa dilakukan banyak orang. Jangan meninggalkan barang-barang berharga terlihat di kendaraan saat Bunda pergi.
13. Jika Bunda akan pergi berlibur atau akan meninggalkan rumah untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya minta kepada tetangga atau teman dekat untuk memeriksa rumah Bunda secara teratur. Jika tidak bisa, Bunda bisa menyewa jasa keamanan.
14. Terakhir, untuk selalu berada dalam rasa aman maupun dalam keadaan darurat, selalu simpan nomor telepon kepolisian sektor terdekat atau nomor darurat lain, seperti nomor pemadam kebakaran.
Pencurian ada karena peluang. Minimalisasi peluang itu dengan disiplin menerapkan tips-tips di atas. Selain itu, jalin hubungan baik dengan tetangga sekitar. Dengan begitu, Bunda dan tetangga bisa saling menjaga keamanan satu sama lain. (*NAFF/Pixabay)