Ada banyak cara untuk membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh. Selain mengonsumsi minuman kolagen dan suplemen kolagen, kini ada opsi injeksi kolagen.
Bunda mungkin pernah mendengar perawatan facial atau peeling yang ada di klinik kecantikan. Perawatan di klinik kecantikan sering dipilih oleh para wanita yang ingin membuat penampilannya menjadi lebih menarik. Saat ini sudah banyak klinik kecantikan yang menyediakan pilihan perawatan injeksi kolagen.
Injeksi kolagen ini menyuntikkan kolagen ke dalam kulit. Walaupun perawatan ini sudah cukup umum di masyarakat, akan tetapi injeksi kolagen memiliki beberapa kelemahan. Jika dibandingkan dengan injeksi kolagen , konsumsi suplemen kolagen bisa menjadi pilihan yang lebih baik dan bijak. Berikut beberapa alasan suplemen kolagen lebih unggul dibandingkan perawatan klinik.
1. Asal kolagen diambil dari sumber yang halal
Kolagen merupakan protein alami yang menyokong kulit dan area tubuh lainnya. Dalam melakukan tindakan injeksi kolagen, biasanya klinik akan menggunakan kolagen dari luar. Akan tetapi, Bunda yang hendak memilih perawatan ini harus berhati-hati, terutama jika Bunda memeluk agama Islam.
Perawatan klinik bikin boncos dan perih! Ada cara yang lebih efektif. Hanya di sini!
Memang banyak klinik yang menggunakan kolagen sapi atau kolagen dari jaringan tubuh pasien sendiri. Namun, ada pula klinik yang memakai kolagen yang berasal dari babi. Jika pasien tidak cermat, bisa saja ia mendapatkan injeksi kolagen babi yang mana haram bagi muslim.
2. Tidak menimbulkan efek samping
Dinukil dari artikel yang sudah ditinjau oleh dr. Verury Verona Handayani di Halodoc, terdapat banyak efek samping yang mungkin dirasakan oleh pasien setelah melakukan injeksi kolagen. Pernah ada laporan pasien yang baru saja mendapatkan injeksi kolagen mengeluhkan adanya reaksi alergi, ruam kulit disertai gatal, kemerahan pada kulit, perdarahan, memar, atau bengkak, penampilan kulit tidak merata, dan benjolan.
Ada pula pasien yang merasakan ketidaknyamanan pada kulit. Pada kasus yang jarang terjadi, dapat terbentuk luka di wajah karena suntikan yang menembus terlalu dalam ke pembuluh darah hingga bahaya kebutaan jika injeksi terlalu dekat dengan mata.
3. Tidak berisiko
Selain dapat menimbulkan efek samping, injeksi kolagen juga dapat berisiko. Risiko ini meningkat pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi aspirin atau obat pengencer darah, dan mempunyai reaksi alergi.
4. Harga terjangkau
Tak hanya memungkinkan berlangsungnya efek samping dan risiko, harga yang dipatok untuk sekali perawatan injeksi kolagen pun cukup mahal. Di klinik kecantikan ternama, satu kali tindakan injeksi kolagen membutuhkan budget sekitar Rp200 ribu – Rp500 ribu. Selain itu, injeksi kolagen tidak cukup dilakukan sekali saja. Pasien yang memilih perawatan ini harus mendapatkan suntikan kolagen secara rutin, tergantung tujuan mereka.
Ditinjau oleh dr. Karlina Rafiqua, laman SehatQ menyebutkan bahwa untuk menyamarkan kerutan dan menghaluskan wajah, pasien harus mendapatkan suntik kolagen beberapa kali dalam setahun. Untuk menghilangkan bekas luka umumnya diperlukan 1-2 kali suntikan kolagen dalam setahun. Dan untuk pasien yang ingin menebalkan dan membesarkan volume bibir, mereka harus datang ke klinik kecantikan setiap 3 bulan.
Suplemen kolagen terbukti bisa hilangkan flek secara efektif. Simak selengkapnya di sini!
5. Tidak mengerikan
Ada banyak orang di dunia ini yang phobia atau memiliki ketakutan berlebih pada jarum suntik. Injeksi kolagen dilakukan dengan cara menyuntikkan kolagen ke bawah kulit dengan jarum halus. Tentunya bagi orang yang phobia jarum suntik, perawatan ini tampak menyeramkan. (*NAFF/Freepik)
