Belakangan ini topik mengenai kolagen sering menjadi perbincangan. Kolagen adalah sejenis protein berserat yang tak larut dan menyusun tubuh manusia. 30 persen dari seluruh protein dalam tubuh disumbang oleh kolagen. Kolagen pun selalu dikaitkan dengan kulit yang mulus dan cerah.
Melalui vlog YouTube-nya, dr. Rinesa Larasati, dokter umum di Klinik Mutiara Cikutra, menyebutkan bahwa sebenarnya di dalam tubuh kita telah ada sistem produksi kolagen. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh pun akan berkurang. Setelah usia 25 tahun, akan ada penurunan produksi kolagen sebanyak 1,5 persen setiap tahunnya.
Kolagen tak hanya berkaitan dengan kecantikan wajah, tapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ini karena kolagen-lah yang menjadi struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit. Kolagen dalam tubuh yang dibiarkan terus menipis tanpa melakukan aksi-aksi yang dapat meningkatkan produksinya akan menyebabkan bahaya. Kekurangan kolagen dapat menimbulkan hal-hal berikut.
1. Berkurangnya elastisitas pada kulit
2. Rambut menjadi rapuh, mudah patah, dan berwarna lebih kemerahan
3. Kulit kering, bersisik, dan lebih cepat berkerut
4. Mengalami masalah sendi seperti sakit lutut atau lainnya di usia muda
5. Berkurangnya fleksibilitas sendi atau gangguan mobilitas
6. Berat badan berubah dengan mudah
7. Menipisnya sendi
8. Nyeri otot
9. Memerlukan pemulihan yang lama setelah berolahraga
10. Mengalami masalah pencernaan
Pada tahap yang lebih lanjut, kekurangan kolagen dalam jumlah banyak dapat menyebabkan beberapa hal, di antaranya:
1. Perlambatan penyembuhan pada luka
2. Penurunan imunitas tubuh
3. Perlambatan metabolisme
4. Disfungsi pembuluh darah
5. Melemahnya otot
6. Meningkatnya risiko osteoartritis
Seram ya, Bunda. Tapi Bunda tidak perlu cemas dan takut. Sebab, ada banyak cara untuk meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh. Untuk mencegah bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kekurangan kolagen, Bunda dapat melakukan tips-tips berikut.
1. Memenuhi nutrisi harian
Dalam mengonsumsi makanan sehari-hari, Bunda disarankan untuk memenuhi nutrisi harian, terutama vitamin C dan protein yang membantu meningkatkan produksi kolagen.
2. Mengonsumsi makanan kaya asam amino
Selain vitamin C dan protein, asam amino juga mendorong produksi kolagen. Makanan yang memiliki kandungan asam amino tinggi adalah ikan dan telur.
3. Berjemur
Berada di bawah paparan sinar matahari terlalu lama memang tidak dianjurkan. Namun, Bunda juga sebaiknya tidak menghindari sinar matahari secara terus menerus. Vitamin D dari sinar matahari berguna untuk membantu menaikkan produksi kolagen.
4. Mengonsumsi suplemen
Tips terakhir yang dapat Bunda lakukan adalah mengonsumsi suplemen, terutama suplemen kolagen. Namun, Bunda harus selektif dalam memilih suplemen kolagen. Hindari suplemen yang mengandung gula dan pengawet karena dapat menimbulkan penyakit-penyakit lain di dalam tubuh. (*NAFF/Unsplash)