Uban biasanya muncul ketika seseorang sudah berusia tua. Namun, gaya hidup dan stres yang diderita seseorang bisa saja membuatnya memiliki uban di usia muda, atau yang disebut uban dini.
Uban atau rambut putih tentu akan membuat orang lain menyangka bahwa seseorang sudah berusia tua. Akibatnya, banyak orang yang disangka sudah menginjak usia kepala 5 atau 6 padahal aslinya masih berusia 30 atau 40 tahunan. Hal ini tentu saja membuat kepercayaan diri menurun.
Pewarna rambut lantas menjadi jalan ninja bagi banyak orang untuk menutupi uban yang sudah mulai tumbuh. Tanpa perlu repot mencabuti uban satu per satu, cat rambut sudah dapat menyembunyikan uban-uban tadi. Menggunakan cat rambut pun tak perlu merogoh kocek dalam. Di pasaran ada banyak cat rambut dengan harga terjangkau. Pun dengan jasa pewarnaan rambut di salon yang tidak begitu menguras kantong.
Bunda yang rutin menggunakan pewarna rambut, baik untuk diri sendiri, suami, maupun keluarga, perlu lebih teliti dalam memilih cat rambut. Tidak semua semir rambut aman dan nyaman digunakan. Ada pewarna rambut yang bikin kulit kepala panas dan berbau tidak sedap. Nah, berikut ini enam tips agar Bunda tidak salah pilih cat rambut untuk menghilangkan uban.
1. Pilih pewarna rambut yang mengandung bahan-bahan alami
Utamakan semir rambut yang menggunakan bahan-bahan natural, seperti henna, indigo, atau basma, daripada pewarna rambut yang mengandung bahan kimia. Pewarna rambut alami lebih aman bagi kulit dan rambut Anda.
Siapa sih yang nggak mau rambut hitam, berkilau, dan wangi! Meski sering dicat, rambut tetap bisa sehat dan sempurna asal pakai produk ini!
2. Carilah pewarna rambut yang telah teruji secara dermatologis
Pewarna rambut yang telah diuji secara dermatologis sudah dipastikan bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak rambut atau kulit kepala.
3. Hindari bahan-bahan kimia berbahaya
Bahan-bahan yang dapat merusak rambut dan kulit kepala di antaranya seperti ammonia, resorcinol, atau paraben. Ammonia dan resorcinol dapat merusak rambut dan kulit kepala, sementara paraben dapat menyebabkan masalah kesehatan pada beberapa orang. Selain itu, hindari juga pewarna rambut yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti p-phenylenediamine (PPD) atau peroxide.
4. Cari tanda "amatir" atau "profesional" pada kemasan
Pewarna rambut yang ditujukan untuk penggunaan profesional umumnya lebih aman karena mengandung konsentrasi bahan kimia yang lebih rendah dibandingkan pewarna rambut amatir.
5. Cari pewarna rambut yang telah mendapat sertifikasi
Usahakan untuk memilih semir rambut yang telah memiliki sertifikasi dari lembaga pengawas keamanan produk kecantikan, seperti USDA, ECOCERT dan Leaping Bunny untuk produk impor dan internasional, atau BPOM untuk produk lokal.
6. Lakukan tes patch kulit sebelum menggunakan pewarna rambut baru
Ini akan membantu Bunda untuk mengetahui apakah Bunda memiliki alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam pewarna rambut atau memiliki kulit yang sensitif terhadap salah satu bahan yang digunakan dalam semir rambut tersebut. Jika Bunda merasa gatal-gatal atau muncul ruam setelah menggunakan cat rambut, segera hentikan pemakaian dan hindari untuk menggunakan lagi produk tersebut.
Setelah dicat, jangan lupa rawat rambut agar tetap kuat, tidak berketombe, dan tidak bercabang. Pakai cara mudah dan murah ini saja!
Itulah enam tips pilih cat rambut yang aman dan nyaman. Tak hanya perlu mempertimbangkan tahan lamanya suatu semir rambut, kini Bunda juga perlu mencari produk pewarna rambut yang memang cocok, tidak menimbulkan efek berbahaya, dan nyaman ketika dipakai. (*NAFF/Unsplash)
