Variasi produk skincare untuk merawat kulit sangatlah banyak. Di pasaran, beragam produk dan merek, mulai dari sabun cuci muka, krim, pelembap, toner, tabir surya, serum, essence, hingga masker dapat kita jumpai. Bunda yang rutin merawat kulit tentunya tidak asing lagi dengan produk-produk tadi.
Akan tetapi, semakin banyaknya pilihan produk skincare berarti konsumen harus jauh lebih hati-hati. Sebab, selain banyak produk abal-abal, belum ber-BPOM, hingga belum halal, Bunda harus menghadapi kesulitan lainnya. Ada produk yang berasal dari merek ternama, sudah ber-BPOM juga, tapi mengandung bahan-bahan berbahaya.
Bahan-bahan berbahaya ini tidak akan langsung terasa ketika digunakan, melainkan akan menyebabkan masalah kesehatan yang mengerikan jika dipakai dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini beberapa bahan kimia yang biasa ditemukan dalam produk skincare dan yang mungkin berbahaya bagi kulit atau kesehatan secara umum.
1. Paraben
Paraben yang merupakan bahan pengawet ini banyak digunakan dalam produk skincare. Sayangnya, penelitian menemukan bahwa paraben dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti masalah hormon, kanker, alergi, dan kerusakan DNA. Paraben juga dapat memicu beragam masalah reproduksi. Ibu hamil dan menyusui juga sangat disarankan untuk menghindari produk skincare berparaben karena dapat berdampak buruk pada janin dan bayi.
2. SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan SLES (Sodium Lauryl Ether Sulfate)
Kedua bahan inilah yang membuat produk-produk kebersihan kulit, seperti sabun, sampo, dan pasta gigi menjadi berbusa. Banyaknya busa sering kali dikaitkan dengan kulit yang lebih bersih. Akan tetapi, SLS ini merupakan bahan pembersih yang kuat dan dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kering, serta merusak lapisan pelindung kulit. SLS dan SLES juga berkaitan dengan masalah kelenjar tiroid.
3. PEG (Polyethylene Glycol)
Bahan ini digunakan sebagai pelarut dan pengemulsi yang sering ditemukan dalam produk perawatan kulit, termasuk krim, lotion, dan sabun. Namun, PEG dapat menyebabkan iritasi kulit, meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi, dan mempercepat penuaan kulit.
4. Sulfat
Sulfat adalah bahan yang sering digunakan dalam produk skincare untuk membersihkan kulit dan menghilangkan minyak. Sisi buruknya, sulfat dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan pelindung alami kulit.
5. Formaldehyde
Serupa dengan paraben, formaldehyde adalah bahan yang sering digunakan dalam produk skincare sebagai pengawet. Formaldehyde dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan merusak lapisan pelindung alami kulit. Penelitian juga menemukan bahwa formaldehyde dapat menyebabkan masalah pernapasan dan merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
6. Pthalates
Pthalates adalah bahan yang biasanya ditemukan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit untuk membuat produk terasa lebih lembut atau lentur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pthalates dapat mengganggu sistem hormon dan meningkatkan risiko kanker.
7. Triclosan
Triclosan adalah bahan antiseptik dan antimikroba yang biasa digunakan dalam produk skincare yang mengandung air dan produk pembersih, seperti sabun cuci tangan dan sabun wajah. Triclosan dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, merusak lapisan pelindung kulit. Triclosan juga disebut berpengaruh terhadap masalah hormonal, kerusakan ginjal, dan perubahan metabolisme.
8. Mineral oil
Mineral oil adalah minyak yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit, tetapi dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan breakout atau memunculkan jerawat.
Sebaiknya Bunda menghindari menggunakan produk skincare yang mengandung bahan-bahan tersebut. Caranya adalah dengan membaca label dengan saksama sebelum membeli produk skincare. Selain itu, pilih dan gunakan produk skincare yang sesuai dengan jenis kulit Bunda. Jika Bunda mengalami iritasi atau reaksi alergi setelah menggunakan produk skincare, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter. (*NAFF/ Freepik)