Sebelum merawat kulit secara tepat dan benar, Bunda perlu terlebih dulu memahami skin barrier. Pengetahuan akan skin barrier yang terbatas membuat sebagian orang asal-asalan dalam merawat kulit. Kulit berfungsi sebagai pelindung pertahanan terhadap bakteri dan infeksi. Skin barrier merupakan bagian dari kulit yang memiliki peran yang begitu krusial.
Skin barrier adalah lapisan tipis terluar kulit yang melindungi tubuh dari bakteri, mikroorganisme, dan elemen luar lainnya. Skin barrier terbentuk oleh tebal lapisan lipida dan sel-sel epidermis yang terbentuk dengan menstabilkan kadar cairan di antara sel-sel. Skin barrier memiliki kemampuan untuk menyimpan nutrisi. Selain itu, skin barrier bertugas menjaga keselarasan yang sehat antara dalam tubuh dan luar tubuh dengan mencegah bakteri, debu, atau alergen masuk ke epidermis.
Skin barrier yang ada pada setiap kulit manusia ini ibarat tameng yang akan melindungi kulit Bunda dari partikel-partikel asing yang berbahaya bagi tubuh. Apabila tameng ini rusak, maka bakteri, mikroorganisme, hingga patogen yang merugikan dapat masuk melalui kulit Bunda.
Sepele kedengarannya, tapi skin barrier memegang peran penting bagi kesehatan kulit dan tubuh, Bund. Lalu, bagaimana cara merawat skin barrier secara baik dan benar?
Bunda yang ingin menjaga kondisi prima skin barrier dapat melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Gunakan Produk Perawatan yang Ringan
Untuk membantu menjaga kesehatan skin barrier Bunda sebaiknya menggunakan produk skincare dengan bahan-bahan lembut dan ringan. Bunda harus lebih teliti dalam memilih semua produk skincare, mulai dari cleansing milk, toner, krim, serum, sunscreen, hingga masker. Hindari produk dengan bahan yang dapat mengikis skin barrier, seperti alkohol dan paraben.
Khusus untuk sabun wajah atau facial wash, utamakan produk yang tidak mengandung tidak mengandung deterjen. Sabun yang mengandung deterjen umumnya menggunakan bahan sodium lauryl sulfate (SLS).
Satu cara mudah menjaga skin barrier! Ini informasinya!
2. Rutin Membersihkan Wajah
Kunci lain untuk menjaga kondisi skin barrier agar selalu baik dan sehat adalah dengan rutin membersihkan wajah secara teratur untuk mencegah akumulasi minyak dan sisa-sisa debu di permukaannya. Gunakan sabun muka yang cocok untuk kulit Bunda. Jika Bunda lebih suka membasuh wajah selain dengan air dingin, lebih baik gunakan air hangat saja. Air yang terlalu panas dapat merusak lapisan lipida skin barrier secara berlebihan.
3. Gunakan Sunscreen
Untuk melindungi skin barrier Bunda saat berada di luar ruangan, Bunda wajib membalurkan sunscreen atau tabir surya. Disarankan bagi Bunda untuk memilih sunscreen yang terbuat dari mineral yang ringan (mineral-gel) dengan SPF 30 atau lebih tinggi sesuai kebutuhan kulit.
Sebenarnya, sunscreen tak hanya melindungi kulit ketika berada di luar ruangan. Bunda disarankan untuk menggunakan sunscreen ketika berada di dalam ruangan pula karena sinar UV A dan UV B pun berpeluang masuk melalui celah-celah pintu, jendela, atau atap. Selain itu, lampu juga dapat memancarkan sinar ultraviolet UV A dan UV B, lho, Bunda.
4. Konsumsi collagen tambahan
Collagen merupakan salah satu pelindung utama kulit. Untuk dapat membantu skin barrier dalam menjalankan tugasnya, Bunda perlu meletakkan “agen-agen” collagen. Collagen yang termasuk salah satu jenis protein ini menguatkan struktur dan tekstur jaringan tubuh. Pada lapisan kulit, collagen akan membentuk pertahanan bersama skin barrier saat bercampur dengan serat elastis. Nantinya, collagen juga dapat membantu mempertahankan elastisitas kulit dan kepadatan skin barrier.
Collagen dapat buat kulit jadi mulus. Dapatkan di sini!
Itulah peran skin barrier yang begitu penting untuk kulit dan tubuh. Untuk menjaganya, sebaiknya Bunda melakukan keempat tips di atas. Dengan begitu, skin barrier selalu dalam kondisi yang baik dalam menjaga kesehatan kulit dan tubuh. (*NAFF/Unsplash)
