Untuk memenuhi gizi si kecil, susu menjadi salah satu penyempurnanya. Dulu dikenal istilah 4 sehat 5 sempurna yang mana susu menjadi pamungkas untuk mencukupi kebutuhan gizi setiap harinya.
Ada berbagai macam susu yang bisa Bunda temukan di pasaran. Jenis susu yang paling mudah didapat tentunya susu sapi. Mulai dari susu bubuk hingga susu UHT, kebanyakan memakai bahan dasar susu sapi.
Akan tetapi, ada lho anak yang memilki alergi terhadap laktosa susu sapi. Alergi susu sapi adalah reaksi imun yang terjadi setelah meminum atau mengonsumsi produk yang mengandung protein susu sapi. Gejala alergi susu sapi bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat muncul segera setelah meminum susu atau beberapa jam kemudian.
Gejala alergi susu sapi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Akan tetapi, ada beberapa gejala umum yang mungkin terjadi, termasuk pada anak-anak. Gejala alergi protein susu sapi dapat tampak sebagai berikut.
1. Reaksi kulit
Gejala alergi laktosa susu sapi yang pertama dapat terlihat dari reaksi kulit. Bila tubuh mengonsumsi atau berkontak dengan alergen, kulit akan menunjukkan reaksi. Reaksi alergi yang paling umum terlihat dari kulit adalah munculnya ruam, gatal-gatal, bintik-bintik, hingga bisul di kulit. Beberapa orang juga mungkin mengalami kulit yang membengkak dan memerah. Biasanya gejala ini terlihat pada permukaan kulit wajah, tangan, atau kaki.
2. Reaksi pernapasan
Tak hanya kulit, saluran pernafasan juga mungkin memperlihatkan gejala reaksi alergi. Seseorang yang memiliki alergi protein susu sapi mungkin mengalami batuk, sesak napas, atau kesulitan bernapas. Gejala lainnya adapat berupa hidung tersumbat dan bersin-bersin.
3. Reaksi pencernaan
Beberapa orang juga memiliki organ pencernaan yang cukup peka, yang dapat langsung “mendeteksi” adanya alergen yang masuk ke tubuh. Mereka yang baru saja mengonsumsi susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi dan kebetulan alergi terhadap laktosanya mungkin mengalami mual, muntah, diare, atau perut kembung.
4. Reaksi sistem kekebalan tubuh
Terakhir, sistem kekebalan tubuh juga dapat merespon apabila alergen masuk ke dalam tubuh. Reaksi sistemik ini dapat berupa demam, lemas, pembesaran kelenjar getah bening, atau kehilangan nafsu makan setelah mengonsumsi susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi.
Jika si kecil mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya Bunda segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli untuk memastikan apakah si kecil memang alergi terhadap susu sapi. Dokter akan memberikan tes alergi, memberikan penanganan yang tepat, dan mengatur pengobatan yang tepat untuk anak Bunda. Dan untuk sementara waktu Bunda dapat menyetop makanan atau minuman yang mengandung susu sapi untuk mencegah gejala alergi menjadi lebih parah. (*NAFF/Freepik)