Collagen merupakan salah satu bagian penting dari tubuh. Sekitar 30 persen bagian tubuh disokong oleh collagen. Peran collagen yang besar ini ada pada kulit, sendi, tulang, gigi, dan otot. Kekurangan collagen tentu akan berdampak serius pada tubuh.
Pada artikel berikut sudah pernah kami bahas mengenai dampak dari kekurangan collagen dalam tubuh. Singkatnya, defisiensi collagen dapat membuat kondisi seluruh tubuh, mulai dari rambut, kulit, sendi, tulang, otot, pembuluh darah, hingga berat badan terganggu. Seram, ya…
Seperti yang telah diketahui, produksi collagen dalam tubuh semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Semakin tua maka semakin melambat pula produksi collagen yang dilakukan oleh tubuh. Maka dari itu kini tak sedikit wanita yang mulai menyadari bahwa tubuh memang membutuhkan asupan collagen dari luar.
Tak sedikit dari wanita yang menginginkan hasil instan. Mereka yang termasuk kelompok ini biasanya akan memilih suntik collagen. Dalam sekali injeksi, mereka bisa langsung merasakan efeknya. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan suntik collagen, khususnya pada yang menderita trypanophobia atau takut berlebih pada jarum suntik. Ditambah, prosedur medis ini juga menyimpan efek samping.
Sumber collagen yang digunakan dalam injeksi belum tentu halal. Sebab, collagen babi pun bisa saja digunakan oleh klinik kecantikan. Suntik collagen juga berpotensi memicu reaksi alergi hingga kebutaan apabila injeksi dilakukan di dekat mata. Tak hanya itu, orang-orang tertentu, yaitu mereka yang merokok dan mengonsumsi aspirin, lebih berisiko mengalami efek samping tersebut. Untuk artikel lebih lengkapnya boleh Bunda baca di sini.
Terus, kalau Bunda jadi takut suntik collagen, Bunda bisa dapat collagen tambahan dari mana dong?
Tenang, Bunda. Masih banyak alternatif yang bisa Bunda pilih untuk memperoleh collagen dari luar. Berikut pemaparan, ditambah dengan plus-minusnya.
Skincare
Skincare pasti menjadi pilihan pertama bagi banyak wanita. Skincare dapat memperkuat collagen alami kulit dari luar. Biasanya skincare berbahan retinol, asam hialuronat (hyaluronic acid), atau peptide yang selalu jadi pilihan.
Menggunakan skincare dapat menjaga collagen alami dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, skincare tentunya tidak hanya memperkuat collagen, tapi juga kesehatan kulit secara keseluruhan. Namun, kita tidak bisa secara instan mendapatkan hasil dari penggunaan skincare. Bunda mungkin mengalami trial and error terlebih dahulu. Ada skincare yang cocok, ada pula yang tidak cocok di kulit. Salah pilih bisa berakibat munculnya jerawat atau iritasi.
Perawatan spa
Merawat diri dengan perawatan spa memang sudah populer sejak dulu. Spa membuat badan menjadi lebih rileks. Dengan begitu, kulit akan lebih elastis dan seperti kembali ke masa muda. Tahap-tahap perawatan spa juga membantu menghilangkan lelah dan penat dari tubuh.
Jika Bunda memilih cara ini, Bunda harus bersedia melakukannnya secara rutin dan memakan waktu lama. Perawatan spa mungkin tidak cocok dengan wanita yang bekerja sepanjang hari karena tidak bisa meluangkan waktu. Selain itu, satu kali perawatan spa harganya cukup mahal dan tidak semua kota tersedia salon atau massage center yang menawarkan jasa perawatan spa.
Minuman ber-collagen
Cara ketiga ini mungkin yang paling enak dan praktis. Tinggal seduh bubuk minuman ber-collagen dan kita akan mendapatkan asupan collagen-nya. Rasanya juga enak dan manis. Di Indonesia pun banyak pilihan minuman ber-collagen. Ini tentu memudahkan kita untuk membelinya.
Namun, minuman ber-collagen menyimpan bahaya. Minuman ber-collagen tak ubahnya sebuah multivitamin dengan perisa saja. Rasa enak minuman ini bukan dari collagen, tapi dari gula. Bisa saja kulit jadi mulus dan kenyal lagi, tapi risikonya kena diabetes. Gimana tuh?
Suplemen collagen
Terakhir, suplemen collagen. Cara yang ini juga cukup populer di Indonesia. Suplemen collagen biasanya dikemas dalam kapsul-kapsul sehingga konsumsinya jadi lebih praktis. Harganya tak terlampau mahal karena kapsul suplemen tersebut bisa kita konsumsi selama berminggu-minggu. Suplemen collagen juga menggunakan bahan yang halal dan sudah dapat dipastikan keamanannya melalui sertifikat BPOM. Ditambah lagi, cara ini minim efek samping.
Minusnya dari suplemen collagen adalah banyak oknum tak bertanggung jawab yang melakukan pemalsuan. Produk palsu tentu tidak bermanfaat bagi tubuh. Namun jika konsumen cermat dengan hanya beli dari distributor resminya, tentu tidak akan ada kejadian tertipu oleh penjual nakal.
Itulah alternatif yang bisa Bunda pilih untuk mendapatkan collagen tambahan untuk menunjang produksi collagen dalam tubuh. Setiap cara ada plus dan minusnya. Sekarang giliran Bunda untuk mempertimbangkan mana alternatif yang paling banyak plusnya dan paling sedikit minusnya. (*NAFF/Freepik)