Mengoperasikan HP memang mudah dipelajari dan dilakukan. Bahkan di zaman sekarang pun banyak anak kecil yang sudah mampu menjalankan HP tanpa bantuan orang tuanya.
Sayangnya, kemampuan mengoperasikan HP ini sering kali tidak diimbangi dengan pengetahuan dasar dalam merawat HP. Salah satu hal yang paling sering dilakukan pengguna HP padahal hal tersebut sangat berbahaya adalah bermain HP saat sedang diisi daya atau di-charge.
Kebiasaan ini kadang dilakukan oleh orang-orang yang sibuk. Saat HP sudah kehabisan daya, mereka tidak bisa menunggu HP di-charge hingga penuh karena dapat membuat pekerjaan mereka terganggu. Ada pula anak-anak yang tidak mau meninggalkan HP-nya barang sejenak. Mereka ingin terus bermain HP meskipun sedang diisi daya.
Menyebabkan HP Cepat Rusak
Perilaku bermain atau mengoperasikan HP sembari diisi daya ini berbahaya lho, Bunda. Sebab, hal itu bisa membuat HP menjadi lebih rentan rusak. Jika Bunda atau keluarga memainkan HP ketika diisi daya, itu dapat mengakibatkan listrik yang berlebihan masuk ke perangkat HP dan membuatnya rusak. Listrik berlebihan juga dapat menyebabkan overheating atau HP mengalami panas yang berlebihan yang akhirnya merusak komponen internal.
Menurunkan Kualitas Baterai HP
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, main HP sambil di-charge tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan overheating pada HP. Jika HP terlalu cepat panas, maka dapat menyebabkan kerusakan daya dari HP. Main HP saat diisi daya juga dapat mempercepat penurunan daya akumulasi baterai.
HP yang dimainkan saat sedang di-charge bisa meledak dan menyebabkan penggunakan terkena ledakan. Bahaya banget! Kalau sudah begitu, luka bakar bisa berbekas. Rawat luka bakar dengan cara ini yuk.
Selain itu, kebiasaan ini juga dapat menurunkan efisiensi charging dan melambatkan proses pengisian. Misalnya Bunda punya HP yang mendukung teknologi fast charging, tapi belakangan ini Bunda merasa bahwa baterai HP susah atau lama penuhnya. Nah, mungkin Bunda atau keluarga terbiasa menggunakan HP sambil di-charge.
Hal ini juga akan berpengaruh pada masa pakai baterai yang bisa menurun jika dilakukan terlalu sering, lho. Sebab, HP dapat mengambil arus yang lebih besar sementara daya yang dipasok sedikit. Ini berarti hampir tidak mungkin untuk memanfaatkan daya dengan benar saat perangkat sedang diisi daya dan dapat merusak aliran listrik.
Membuat Mesin HP Rusak
Akibat lain yang disebabkan karena sering main HP sambil diisi daya adalah rusaknya baterai dan mesin HP. Saat mengoperasikan HP sambil mengisi daya, dapat berlangsung beban listrik berlebih pada baterai atau mesin sehingga hal tersebut menyebabkan kerusakan. Selain itu, tegangan listrik yang lebih tinggi akan menghasilkan panas yang cukup tinggi, terutama bila HP sedang digunakan. Panas yang berlebihan membahayakan daya guna HP dan bahkan Bunda sendiri.
Menyebabkan Korsleting Listrik dan Kebakaran
Tahukah Bunda bahwa penyebab kebakaran di Jakarta paling banyak disebabkan oleh korsleting listrik? Menge-charge HP sambil memainkannya juga berpeluang membuat korsleting listrik.
Ketika mengisi daya, arus listrik bergerak melalui HP ke charger, yang berarti ada peningkatan tegangan dalam komponen elektronik dalam perangkat yang Bunda miliki. Saat diisi daya, tegangan listrik yang diterima telepon adalah lebih tinggi dari biasanya.
Jika Bunda menyalakan HP saat sedang diisi daya, maka akan menimbulkan risiko terjadinya korsleting atau arus pendek listrik yang dapat merusak hp atau bahkan dapat menyebabkan kebakaran. Seramnya.
Luka bakar bisa berbekas. Bahkan bekasnya bisa permanen. Hilangkan bekas luka bakar dengan cara mudah ini!
Ternyata mengerikan juga ya bahaya yang mengancam ketika sering memainkan HP sambil mengisi dayanya. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, pada akhirnya Bunda jadi harus sedikit-sedikit keluar uang untuk memperbaiki HP atau bahkan beli baru. Duh, sayang banget, kan.
Oleh karena itu, yuk biasakan untuk membiarkan HP saat sedang di-charge. Saat HP sedang di-charge, Bunda dan keluarga dapat mengistirahatkan mata yang sejak tadi menatap layar HP terus-terusan. Bunda dan keluarga juga dapat melakukan kegiatan lain yang produktif atau menyenangkan. (*NAFF/Unsplash)
