Jika dibandingkan dengan organ tubuh yang lain, sebagian orang lebih menyepelekan organ gigi dan mulut. Kesehatan dan kebersihan gigi hanya dirawat seperlunya saja yang biasanya hanya dengan menggosok gigi. Bahkan ada segelintir orang yang menganggap bahwa kesehatan dan kebersihan gigi tidak penting-penting amat dan hanya bagian dari estetika belaka.
Padahal, gigi berperan besar dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi membantu organ pencernaan kita untuk tidak bekerja terlalu keras. Dengan gigi, kita bisa mengunyah makanan hingga halus yang mana tidak akan membebani organ pencernaan. Dan, ingatkah Bunda pada lagu dangdut bahwa lebih baik sakit gigi daripada sakit hati? Padahal, sakit gigi bisa memicu demam, sakit kepala, bengkak, dan pendarahan. Sebegitu pentingnya gigi.
Orang yang mengeluhkan sakit gigi memang tidak banyak. Bahkan banyak yang tidak sadar bahwa gigi mereka bermasalah. Salah satu masalah gigi yang kurang disadari oleh orang banyak adalah gigi yang rapuh dan mudah patah.
Gigi yang patah memang wajar dialami anak kecil karena merupakan bagian dari fase pertumbuhan. Namun, hal ini tidak berlaku bagi orang dewasa, Bunda. Jika gigi rapuh dan mudah patah, maka Bunda harus segera tahu alasannya. Gigi dapat mudah patah karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Karies gigi. Karies gigi yang dibiarkan tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada struktur gigi dan menyebabkan gigi mudah patah. Menurut dr. Muliani Sukiman pada forum tanya jawab Alodokter, karies merupakan lubang di gigi yang kehadirannya dipicu oleh sisa makanan dan bakteri yang mengendap. Karies gigi menyebabkan gigi rapuh dan mudah patah.
2. Gigi yang sudah rapuh karena usia. Seiring bertambahnya usia, ada perubahan pada pertumbuhan dan kesehatan gigi. Semakin tua seseorang, giginya akan lebih rapuh, mudah berlubang, dan adanya penyusutan di tulang sekitar gigi.
3. Kerusakan yang diakibatkan oleh konsumsi makanan terlalu asam, alkohol, atau rokok dapat menyebabkan gigi mudah patah. Makanan dan minuman yang terlalu asam dan manis, minuman beralkohol, dan kebiasan merokok dapat membuat gigi jadi rapuh. Riwayat penyakit asam lambung juga berperan dalam menyebabkan gigi rapuh.
4. Kekurangan nutrisi, seperti kalsium, fosfor, atau vitamin D dapat menyebabkan gigi mudah patah. Kalsium, fosfor, dan vitamin D tidak hanya berperan untuk menguatkan tulang. Defisiensi ketiganya akan membuat gigi rapuh, gigi keropos, dan gigi tanggal.
5. Trauma fisik, seperti benturan atau cedera, dapat menyebabkan gigi mudah patah. Ketika bagian mulut terkena hantaman benda keras, seperti bola sepak atau pukulan, gigi bisa patah.
6. Mengunyah benda keras atau menggigit kuku, dapat menyebabkan gigi mudah patah. Kebiasaan buruk dalam menggigit ujung bolpoin atau pensil, es batu, dan makanan yang keras dapat menyebabkan gigi lebih mudah patah.
7. Genetik. Dilansir melalui Republika, sebuah riset yang dipimpin oleh American Dental Association menyebut bahwa 60 persen kasus kerusakan gigi dipengaruhi oleh faktor keturunan. Masalah gigi, seperti kanker mulut, penyakit gusi, gigi yang tidak rata, atau kelainan genetik mulut lainnya dapat diwariskan ke keturunan.
Nah, itu dia beberapa penyebab rapuhnya gigi dan mudah patahnya gigi. Jika Bunda atau keluarga tengah mengalami gigi yang patah, silakan dicek penyebab-penyebab tadi. Barangkali salah satu faktornya merupakan alasan mengapa gigi Bunda atau keluarga patah.
Untuk mencegah gigi patah, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini.
1. Mengurangi kebiasaan buruk menggigit kuku atau ujung bolpoin dan pensil.
2. Mengurangi kegemaran mengunyah makanan yang terlalu keras, seperti es batu.
3. Menjaga kebersihan gigi supaya gigi tidak berlubang.
4. Menjaga diri agar tidak ada cedera benturan di sekitar kepala, wajah, atau mulut. Pakailah mouth guard atau face cage jika sedang melakukan olahraga yang berisiko cedera tinggi.
Jika gigi sudah telanjur patah, maka berikut ini beberapa pertolongan pertamanya sebelum dibawa ke dokter gigi menurut drg. Melia di laman HelloSehat.
1. Mengonsumsi paracetamol atau obat pereda nyeri untuk menyembuhkan rasa nyeri akibat gigi patah.
2. Berkumur dengan air garam hangat untuk mengatasi gusi yang sakit.
3. Menghentikan aliran darah jika ada pendarahan di dalam mulut, yaitu dengan cara menekan sumber luka dengan kapas. (*NAFF/Freepik)