Kulit memerah dan meradang adalah tanda dari sedang terjadinya inflamasi.
Inflamasi adalah respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap kerusakan, infeksi, atau cedera. Proses ini merupakan cara tubuh untuk mengatasi masalah dan memulihkan diri. Inflamasi dapat ditandai dengan gejala seperti pembengkakan, merah, panas, dan nyeri. Inflamasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronis.
Inflamasi akut adalah respon normal dari tubuh terhadap cedera atau infeksi. Ini biasanya hilang dalam beberapa hari. Misalnya, jika Anda terluka, area yang terluka akan membengkak, merah, dan sakit. Ini adalah respon normal dari tubuh untuk memperbaiki kerusakan.
Inflamasi kronis adalah bentuk inflamasi yang berlangsung lebih dari 6 minggu. Ini dapat disebabkan oleh kondisi kronis seperti asma, arthritis, atau penyakit jantung. Inflamasi kronis dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jaringan dan organ, serta dapat menyebabkan risiko penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan kanker.
Inflamasi dapat diatasi dengan beberapa cara. Cara yang paling sering dipilih adalah menggunakan obat anti-inflamasi. Untuk luka di permukaan, ada banyak obat salep atau krim yang diklaim mampu menenangkan kulit yang sedang terinflamasi. Namun, inflamasi juga dapat disembuhkan dari dalam, yakni melalui asupan makanan.
Mereka yang memilih asupan makanan sebagai cara untuk menyembuhkan inflamasi cenderung lebih percaya pada bahan-bahan alami. Sebab, krim dan salep biasanya sudah dicampur dengan bahan kimia yang mana memiliki kemungkinan untuk menimbulkan efek samping. Berbeda dengan bahan alami yang minim dampak buruk. Nah, ini dia beberapa bahan alami yang dapat digunakan sebagai anti-inflamasi.
Kunyit
Kurkumin, senyawa aktif dalam kunyit, memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik yang dapat meredakan nyeri dan mengurangi peradangan, baik di kulit maupun organ dalam tubuh.
Ikan laut
Sebenarnya, ada banyak pilihan ikan yang bersifat anti-inflamasi. Sebab, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Namun, ikan yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi guna membantu mengurangi peradangan adalah ikan salmon, sarden, dan tuna. Jika sulit untuk mendapatkan ikan laut, Bunda bisa memilih ikan gabus yang termasuk ikan air tawar.
Jeruk dan stroberi
Dua buah-buahan yang kerap kita konsumsi dan bisa dengan mudah ditemukan di penjual buah sekitar rumah rupanya terkenal memiliki sifat anti-inflamasi. Sifat untuk meredakan peradangan ini terdapat pada vitamin C yang dapat ditemukan pada buah-buahan ini.
Jahe
Rempah-rempah yang kerap kita jadikan pilihan untuk memberikan kehangatan pada tubuh dan mengobati batuk ini juga dapat mengurangi peradangan. Gingerol dan shogaol, senyawa aktif dalam jahe, memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik.
Anggur
Buah-buahan merah, seperti anggur, memiliki senyawa resveratrol yang terkandung dalam buahnya. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan.
Apel
Buah apel juga bisa menjadi pilihan Bunda untuk mengatasi inflamasi. Sebab, kandungan flavonoid bernama quercetin yang salah satunya terkandung dalam apel dapat membantu mengatasi peradangan. Selain itu, quercetin juga terdapat pada bawang merah, buah beri, dan kacang-kacangan.
Nanas
Terakhir, Bunda bisa menjatuhkan pilihan pada buah nanas. Buah tropis ini juga membantu mencegah dan mengobati peradangan. Enzim bromelain yang terkandung dalam nanas dapat membantu mengurangi peradangan.
Nah, itu dia beberapa pilihan makanan anti-inflamasi yang dapat membantu mencegah dan mengurangi peradangan. Bahan-bahan alami seperti yang sudah dipaparkan di atas sangat mudah ditemukan, mudah dikonsumsi, dan minim risiko. Saat mengonsumsinya, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi satu jenis makanan anti-inflamasi saja ya, Bunda. Buat variasi agar tidak mudah bosan dan tubuh juga dapat memperoleh manfaat lain dari setiap bahan anti-inflamasi alami yang Bunda konsumsi. (*NAFF/Freepik)