Akhir tahun 2022 ini keluarga The Hermansyah bertolak menuju negara Swiss. Selain untuk berlibur, tujuan mereka bertandang ke negara yang terletak di Eropa itu adalah untuk bertemu dengan keluarga dari kekasih putra kedua Anang Hermansyah, Azriel Hermansyah. Diketahui bahwa Azriel sedang memadu kasih dengan seorang perempuan bule bernama Sarah Menzel.
Azriel dan Sarah telah menjalin asmara sejak dua tahun lalu. Meskipun keduanya berbeda kewarganegaraan, pasangan ini jarang diterpa isu miring. Namun, hubungan keduanya bukan tanpa tantangan. Sebagaimana pasangan beda negara lainnya, Azriel dan Sarah harus melewati berbagai macam rintangan dan mengupayakan agar hubungan mereka langgeng.
Selain Azriel dan Sarah, ada banyak selebriti Indonesia yang menjalin hubungan dengan orang asing. Sebut saja Maudy Ayunda, Maudy Koesnaedi, Melanie Ricardo, hingga mendiang Julia Perez.
Ada berbagai hambatan yang mungkin dialami oleh para pasangan berbeda negara. Kelima kesulitan berikut ini mungkin pernah dialami oleh mereka.
Kesulitan dalam berkomunikasi
Bahasa ibu dan bahasa nasional di setiap negara tentu berbeda. Di Indonesia, masyarakatnya tentu dapat bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia dan mungkin bahasa daerah. Sementara di luar negeri, ada bermacam-macam bahasa yang dituturkan, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Spanyol, dsb. Perbedaan bahasa ini berpeluang menyebabkan kesulitan setiap pasangan berbeda negara dalam berkomunikasi, terutama apabila mereka tidak menguasai betul bahasa yang dituturkan pasangannya.
Kemungkinan berbeda agama
Sama seperti Azriel dan Sarah yang berbeda agama, ada kemungkinan pula sepasang kekasih yang berbeda negara menemui rintangan tersebut. Ini karena agama yang mayoritas dianut di setiap negara berbeda-beda. Jika di Indonesia masyarakatnya secara jumlah lebih dominan memeluk agama Islam, maka berbeda dengan Swiss yang sebagian besar beragama Kristen. Selain itu, di berbagai negara terdapat pula kepercayaan-kepercayaan lain hingga adanya seseorang yang tak percaya akan adanya Tuhan.
Proses adaptasi yang lebih sulit
Membawa pasangan WNA ke Indonesia maupun menjajal tinggal di luar negeri merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi oleh para pasangan beda negara. Mereka harus saling membiasakan diri dengan lingkungan, termasuk perbedaan iklim, akanan, hingga budaya. Tak jarang proses adaptasi ini memakan waktu yang sangat lama.
Prosedur yang rumit ketika menikah
Ketika seorang pasangan kekasih beda kewarganegaraan memutuskan untuk menikah, mereka harus mempersiapkan lebih banyak dokumen perizinan. Mereka harus menambahkan dokumen perizinan dari kedutaan hingga dokumen yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini berpeluang juga berimplikasi pada lebih banyaknya waktu dan biaya yang harus digelontorkan menjelang pernikahan. Setelah menikah, kedua pasangan perlu mencari solusi apabila pernikahan mereka mengakibatkan hilangnya kewarganegaraan maupun menyebabkan kewarganegaraan ganda.
Standar kecantikan yang berbeda
Setiap negara menetapkan standar kecantikan tak tertulis yang berbeda satu sama lain. Jika di Korea Selatan seorang perempuan dianggap cantik apabila memiliki tubuh langsing, berkulit cerah, dan berkaki jenjang, berbeda dengan Afrika Barat yang berpendapat bahwa justru perempuan gemuklah yang terhitung cantik. Perbedaan standar kecantikan ini bisa saja memicu komentar dari warga asli salah satu negara.
Oleh karenanya, setiap istri harus bisa tampil menawan di mata suami masing-masing, begitu juga sebaliknya. Menjaga penampilan, kecantikan, dan kesehatan adalah salah satu upaya mencegah hati pasangan jadi goyah. Hal ini juga berlaku dengan pasangan yang masih dalam tahap pacaran. Namun, meskipun sudah memenuhi standar kecantikan, tentu kecantikan tersebut harus selalu dijaga.
Membina hubungan yang sehat dan langgeng memang menjadi suatu tantangan bagi setiap pasangan, tak terkecuali pasangan beda negara yang harus melewati lebih banyak kesulitan. Merawat suatu hubungan memerlukan pengorbanan dari sisi suami maupun istri. (*NAFF/Unsplash)