Jerawat. Masalah kulit yang paling umum dialami oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Di Indonesia, setiap tahunnya rata-rata ada sebanyak dua juta kasus pasien dengan masalah kulit berjerawat. Artinya, jerawat memang cukup wajar dan tidak aneh untuk dialami.
Namun, tentu tidak ada satu orang pun yang mau maupun rela memiliki kulit wajah berjerawat. Jerawat membuat wajah yang tadinya halus dan mulus tiba-tiba memerah, kusam, dan nyeri. Banyak orang yang harus kehilangan kepercayaan diri hingga merasa tidak nyaman saat membasuh wajah dan berwudhu gara-gara jerawat.
Jerawat yang paling merepotkan ialah jerawat batu. Jerawat batu, atau yang disebut juga dengan jerawat cyst atau jerawat kistik, memiliki karakteristik, penyebab, dan penanganan yang sedikit berbeda dengan jerawat jenis lain.
Bentuk Jerawat Batu
Jerawat batu memiliki bentuk yang berbeda dengan jerawat pada umumnya. Bentuk jerawat batu cenderung berukuran lebih besar, keras, merah, dan terasa nyeri dan sakit jika disentuh. Bahkan, jerawat kistik juga mungkin terasa nyeri ketika tidak disentuh sekali pun.
Mengutip KlikDokter, jerawat batu muncul dalam wujud benjolan yang nyeri, memerah, dan berisi nanah di kulit. Tak hanya di wajah, jerawat ini juga dapat muncul di area tubuh lain, seperti dada, leher, punggung, dan lengan.
Penyebab Munculnya Jerawat Batu
Seperti yang kita ketahui, penyebab munculnya jerawat disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati dan sebum atau minyak. Pori-pori yang tersumbat oleh tumpukan sel kulit mati dan sebum ini lantas memicu tumbuhnya jerawat.
Bedanya dengan jerawat lain, jerawat kistik disebabkan oleh penumpukan sebum dan sel kulit mati di jaringan kulit paling dalam. penumpukan sel kulit mati dan sebum bisa juga terjadi lebih dalam daripada folikel rambut. Oleh karena itu jerawat kistik muncul dalam bentuk benjolan yang besar.
Faktor Risiko Jerawat Batu
1. Tipe Kulit
Seseorang dengan tipe kulit wajah berminyak lebih rentan terkena jerawat, tak terkecuali jerawat batu. Sebab, tipe kulit wajah berminyak memproduksi sebum lebih banyak dibandingkan tipe kulit normal dan kering. Selain itu, pori-pori pada tipe kulit wajah berminyak juga lebih besar. Peluang penyumbatan pori-pori pada seseorang bertipe kulit wajah berminyak jadi lebih besar pula.
2. Riwayat Keluarga
Sering tidak disadari dan diketahui bahwa faktor keturunan ternyata berpengaruh dalam proses pembentukan jerawat. Seseorang yang orang tua atau anggota keluarganya pernah punya riwayat memiliki jerawat batu berisiko lebih tinggi dalam mengalami hal serupa.
3. Kondisi Hormon
Perubahan hormon yang disebabkan oleh stres, menstruasi, kehamilan, menyusui, penggunaan alat kontrasepsi, dan terapi hormon dapat menjadi pemicu jerawat batu. Biasanya, kelompok usia remaja dan usia menopause lebih rentan mengalami perubahan hormon yang drastis.
4. Penggunaan kosmetik
Memakai skincare dan kosmetik yang tidak sesuai tipe kulit, bergonta-ganti skincare dan kosmetik, serta terlalu banyak menggunakan skincare dan kosmetik yang tidak perlu bisa menyebabkan jerawat batu. Selain itu, orang yang malas membersihkan wajah dan jarang memakai skincare juga berpeluang mengalami jerawat batu.
Cara Mengobati dan Mencegah Jerawat Batu
Jika jerawat batu sedang muncul di wajah, ada beberapa cara untuk mengobatinya, yaitu sebagai berikut.
• Menjaga kebersihan wajah dengan senantiasa membersihkan wajah dengan sabun wajah yang sesuai dengan jenis kulit. Gunakan sabun khusus jerawat yang biasanya mengandung minyak esensial tea tree untuk mengatasi pori-pori tersumbat.
• Menggunakan obat topikal atau skincare yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid. Kedua obat ini dapat membantu mengelupas lapisan kulit mati, menghilangkan inflamasi, dan mencegah pembentukan jerawat lebih jauh.
• Menggunakan skincare yang mengandung retinol untuk mencegah penumpukan sebum, sel kulit mati, dan kotoran serta kolagen untuk mempercepat penyembuhan kulit yang baru saja menjadi tempat munculnya jerawat batu.
• Menjaga kebersihan kulit dengan menjaga agar tetap bersih dan segar. Usahakan untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, menyentuh wajah terlalu sering, dan menekan jerawat dengan jari.
• Menjaga kesehatan kulit dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup dan menjaga agar kulit tetap terhidrasi. Konsumsilah makanan yang sehat dan hindari makanan yang mengandung lemak dan gula yang berlebihan.
Itu dia penyebab, faktor risiko, dan solusi jerawat batu. Jerawat batu memang jerawat yang paling meresahkan karena menyakitkan, sulit sembuh, dan berbentuk benjolan besar. Namun, bukan berarti jerawat batu tidak dapat dicegah dan disembuhkan. Dengan beragam penjelasan tadi, semoga bisa menjadi solusi atas jerawat batu yang sedang diderita Bunda atau keluarga.
(*NAFF/Freepik)