Alergi adalah reaksi imun atau kekebalan dari tubuh terhadap zat yang disebut alergen. Alergen atau pemicu alergi ini bermacam-macam, dapat berupa debu, tungau, makanan, obat, atau bahkan cahaya matahari. Menurut artikel yang diunggah di laman Alodokter dan ditinjau oleh dr. Pittara, kebanyakan orang tidak menunjukkan reaksi tubuh ketika berkontak atau terkena alergen. Namun, jika seseorang memiliki alergi terhadap alergen, maka sistem kekebalan tubuhnya akan menunjukkan reaksi.
Gejala alergi dapat bervariasi, mulai dari yang ringan, seperti ruam kulit, bersin, sesak napas, hingga reaksi alergi yang sangat berbahaya, yakni anafilaksis. Sebagian orang bisa jadi hanya memperlihatkan gejala ringan, sementara yang lain mungkin memerlukan perawatan medis yang serius.
Jika di artikel sebelumnya kita sudah mengenal alergi-alergi paling langka di dunia, kini saatnya kita menengok daftar alergi yang paling banyak diderita oleh manusia. Ibaratnya, ini adalah alergi-alergi yang mainstream. Namun, jika si kecil menderita alergi ini, jangan dipandang sepele meskipun alergi ini banyak diderita oleh orang-orang. Sebab, walaupun alergennya “biasa”, gejala alerginya bisa parah.
Nah, apa saja alergi yang paling umum dirasakan manusia? Mengutip School Nutrition Association, berikut lima alergi yang paling sering diderita manusia. Check it out.
1. Susu
Alergi yang satu ini adalah yang paling sering ditemukan di kelompok anak-anak. Menurut The American College of Asthma, Allergy & Immunology (ACAAI), sekitar 2-3 persen anak batita mempunyai alergi terhadap susu sapi.
Alergi susu adalah reaksi imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi. Reaksi ini dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, hidung tersumbat, serta muntah dan diare. Beberapa orang juga dapat mengalami reaksi anafilaksis yang serius. Tapi Bunda tidak perlu khawatir karena biasanya alergi susu sapi dapat sembuh secara alami seiring bertambahnya usia.
2. Telur
Alergi telur juga cukup umum ditemukan di kalangan anak-anak. Sebanyak 2 persen anak-anak menderita alergi protein telur. Namun, mereka dapat mengatasi alergi ini menjelang usia 16 tahun.
Pada beberapa kasus ditemukan anak masih bisa mengonsumsi roti atau kue yang menggunakan bahan baku telur. Sebab, telur yang digunakan sudah terpapar temperatur tinggi dalam waktu yang lama. Namun, ada juga yang tidak bisa makan telur walaupun sudah diolah sedemikian rupa.
3. Kacang-kacangan
Alergi kacang-kacangan, baik kacang tanah maupun kacang yang tumbuh di pohon, seperti almond, kacang mede, kacang pinus, dan kacang kenari, bisa berdampak sangat serius. Sebab, alergi yang diderita sebanyak 2,5 persen anak-anak ini dapat membuat mereka meregang nyawa.
Selain itu, ditemukan fakta bahwa sebanyak 40 persen anak-anak yang alergi kacang tanah punya kecenderungan untuk alergi pada kacang pohon juga. Jadi, harap berhati-hati jika si kecil punya alergen kacang-kacangan ya, Bunda.
4. Ikan dan hewan laut bercangkang
Jika tiga alergi sebelumnya biasa terlihat saat masih kanak-kanak, alergi terhadap ikan biasanya tidak diketahui saat penderitanya masih kecil. Mereka baru menyadarinya ketika sudah dewasa.
Selain ikan, ada pula orang-orang yang alergi terhadap makanan laut, khususnya hewan laut bercangkang. Hewan laut seperti kepiting, lobster, dan udang dapat memicu alergi pada kelompok tertentu. Namun, biasanya orang yang menderita alergi hewan laut bercangkang masih bisa makan kerang dan tiram tanpa menunjukkan reaksi alergi.
5. Tepung gandum
Tak hanya harus menghindari konsumsi makanan dengan bahan dasar gandum, penderita alergi gandum juga harus menghindari benda-benda yang mengandung gandum. Misalnya saja bedak tabur dan mainan.
Jika orang yang alergi tepung gandum ingin mengonsumsi roti, maka disarankan untuk memilih makanan dengan label gluten-free. Cermatlah memilih produk gluten-free yang benar-benar mengandung 0 persen tepung gandum.
Itu dia lima alergi yang paling sering diderita manusia. Selain kelima alergen tadi, ada pula alergi terhadap debu rumah, serbuk sari pada bunga, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu. Namun jumlah penderitanya memang tidak sebanyak lima alergen tadi. Jika si kecil diduga mengalami alergi pada hal-hal tertentu, berikan perhatian yang cukup dan hindarkan si kecil berkontak dengan alergennya. (*NAFF/Freepik)